1. Kesempurnaan Pengendapan
a. Yang dimaksud adalah apakah semua
NaCl yang terlarut telah diubah menjadi endapan. Bila belum, maka berat AgCl
kurang dari semestinya dan banyaknya NaCl menurut hitungan hasil analisa juga
menjadi kurang dari sebenarnya(terjadi kesalahan negatif). Jadi pada pembuatan
endapan Sifat endapan
itu sendiri, yang dapat dilihat dari Ksp nya. Dalam hal endapan klorida, PbCl2
lebih mudah larut daripada AgCl (coba hitunglah dari Ksp masing-masing), makan
NaCl lebih baik diendapkan sebagai AgCl, tidak sebagai PbCl2 atau lebih baik
lagi bila dapat diendapkan sebagai garam klorida lain yang mempunyai kelarutan
lebih kecil lagi daripada AgCl.
b. Pemberian ion pengendap yang berlebih:
dalam contoh NaCl diatas diberikan Ag+ melebihi yang diperlukan untuk
mengendapkan semua Cl-. Berdasarkan teori pergeseran kesetimbangan mudah kita
pahami, bahwa Cl- yang tidak terendapkan makin berkurang. Jadi pengendapkan
NaCl semakin sempurna.
Ag+ +Cl- → AgCl
Pada umumnya, pada suhu tinggi pengendapan lebih besar daripada suhu
rendah. Bila perbedaan kelarutan pada kedua suhu itu besar, maka sewaktu
mengendapkan suhu larutan dibuat rendah. Contohnya ialah analisa Mg2+
harus diusahakan kesempurnaan pengendapan ini, dengan kata lain larutan endapan
dibuat sekecil mungkin. Hal ini dicapa dengan mengatur faktor-faktor kelarutan
zat ( dalam hal ini elektrolit). Diantaranya :
c. yang secara gravimetri diendapkan
menjadi MgNH4PO4 dalam air es. Tetapi banyak endapan yang
pada suhu tinggi hanya sedikit berbeda kelarutannya daripada temperatur rendah,
misalnya Fe(OH)3, atau BaSO4, jadi tidak perlu diendapkan dengan air
es malah sebaiknya diendapkan dalam alrutan mendidih. Sebab reaksi berlangsung
lebih cepat dan pemurnian endapan lebih baik.
d. Ada kalanya kepolaran larutan diubah
(dikurangi) dengan menambahkan misalnya alkohol, maka endapan elektrolit
sebagai suatu senyawa polar juga berkurang kelarutannya (lebih mudah
mengendap).
2. Kemurnian endapan
Endapan murni ialah endapan yang bersih, artinya tidak mengandung
molekul-molekl lain (zat-zat lain) yang biasanya disebut pengotor atau
kontaminan). Pengotoran (= kontaminasi) oleh zat-zat lain mudah terjadi, karena
endapan timbul dari larutan yang berisi macam-macam zat.
Dalam pengendapan AgCl
diatas, setidaknya larutan berisi campuran dari ion-ion Na+, Cl-,
Ag+, dan NO3‑ ditambah bahan-bahan yang
berasal dari ikan asin yang dianalisa itusetelah AgCl mengendap, larutan masih
berisi komponen-komponen tadi kecuali Cl-, dan zat-zat yang mudah
terbawa oleh endapan AgCl, misalnya karena diasapi atau teroklusi (terkurung
diantara butir-butir endapan yang menggumpal menjadi satu). Endapan yang kotor
itu tentu saja lebih berat daripada semestinya, maka banyaknya analat yang
dihitung berdasarkan berat endapan yang kotor, juga lebih dari yang sebenarnya
kesalahan positif. Jadi harus diusahakan memperoleh endapan semurni mungkin
(tidak dapat 100% murni). Usaha-usaha itu dilakukan baik sewaktu membentuk
endapan maupun sesudahnya.
Tabel syarat-syarat endapan dan bagaimana cara untuk mendapatkan endapan
Syarat-syarat endapan
|
Dicapai dengan cara
|
1.
Terendap sempurna
2.
Murni
3.
Tunggal
4.
Kasar
5.
Sensitive
6.
Spesifik
|
a.
Memilih endapan dengan larutan sekecil mungkin
b.
Menggeser kesetimbangan : pereaksi berlebih
c.
Mengurangi kelarutan :
1.
Temperature rendah
2.
Kepolaran larutan dikurangi
a.
Sebelum pembuatan endapan : penyingkiran bahan
pengganggu
1.secara fisik
(misalnya diendapkan )
2. dikompleks
3. diubah
secara lain , misalnya oksidasi reduksi
b. Pada pembuatan endapan : diusahakan
endapan kasar
c. Setelah terjadi endapan
1. digestion
2.
menyaring-mencuci
3.pengkristalan
ulang
a.
memilih reaksi tunggal
b.
kadang-kadang dengan mengatur lingkungan reaksi
a.
pada pembentukan endapan :
mempersulit
endapannya (derajat lewat jenuh rendah )
1.
Larutan dan pereaksi encer
2.
Pereaksi tetes demi tetes
3.
Diaduk terus-menerus
4.
Temperature larutan dan pereaksi, tinggi
5.
Secara kimia :
-
pH
-
homogeneus precipitation
b.
digestion
-
sifat endapan yang bersangkutan : berat molekul
besar
-
sifat endapan yang bersangkutan
|
Contohnya ialah endapan Fe(OH)3. nH2O tadi, sebab
kalau dipijarkan (dipanaskan pada suhu tinggi sekali, untuk endapan ini pada
suhu 900-1000oC) maka menjadi perubahan berikut :
2Fe(OH)3.nH2O →
Fe2O3 + mH2O
Yang tinggal dan yang ditimbang adalah Fe2O3, suatu
oksida dengan susunan tertentu dan sangat konstan dari berat Fe2O3
tersebut mudah dihitung banyaknya Fe atau suatu senyawa Fe yang lain dalam
analat.
Syarat-syarat lain:
Kalau ketiga sifat endapan tersebut bersumber pada syarat-syarat
teoritif, maka masih dapat disebut sifat-sifat lain atau persoalan-persoalan,
tapiyang berdasar tuntuan-tuntutan praktis, yaitu untuk mempermudah atau
mempercepat penyelesaian analisa secara gravimetri pengendapan ini. Namun
ketiga sifat tersebut juga punya arti teoritis. Ketiga persoalan ini ialah
bentuk fisik endapan, yaitu diinginkan yang kasar, endapan yang voluminous atau
bulky, dan endapan yang “spesifik”. Untuk mempermudah pembicaraan ketiga
persoalan ini,sebaiknya kita tinjau proses analisa gravimetri. Proses ini
terdiri dari tahap-tahap :
a. Melarutkan analat
b. Mengatur keadaan larutan, misalnya
ph, tempratur
c. Membentuk endapan
d. Menumbuhkan kristal-kristal endapan
e. Menyaring dan mencuci endapan
f. Memanaskan atau memijarkan untuk
memperoleh endapan kering dan dengan susunan tertentu; juga untuk menghilangkan
kertas saring
g. Mendinginkan lalu menimbang endapan
a. Endapan yang Kasar
Yaitu endapan yang butir-butirnya
tidak kecil, halus, melainkan besar. Hal ini penting untuk kelancaran
penyaringan dan pencucian endapan. Endapan yang disaring akan menutupi
pori-pori kertas saring ; bila endapan halus, maka butir-butir endapan itu
dapat masuk kedalam pori-pori lalu lolos, hilang, atau masuk menyumbat
pori-pori. Kedua hal ini tidak baik ; kalau lolos maka endapan tidak kuantitatif
lagi karena kurang; bla menyumbat pori, maka cairan sukar melewatinya sehingga
cairan tidak lekas habis; dengan kata lain penyarigan menjadi lama atau tidak
mungkin lagi.
Bila endapan kasar, maka penyumbatan
atau lolos tidak mungkin, penyaringan lancar dan cepat selesai. Disamping itu
pencucian endapan lebih mudah dan lebih cepat pula. Untuk memperoleh endapan
kasar dilakukan usaha-usaha baik suatu endapan dibentuk maupun sesudahnya,
seperti halnya mengusahakan kemurnian endapan. Intinya yang dilakukan ialah :
a. endapan tidak terjadi terlalu cepat
atau terlalu mudah
b. digestion dan aging
pada umumnya endapan yang kasar juga lebih murni daripada endapan yang
halus. Jadi selain punya arti praktis, sifat “pasar” ini juga penting secara
teoretis seperti disinggung sebelumnnya.
b. Endapan yang Bulky
Yaitu endapan dengan volume atau
berat besar, tetapi berasal dari analat yang hanya sedikit. Untuk memperjelas
hal ini dapat kita llihat analisa Mg. Sudah disebutkan sebelumnya Mg dapat
diendapkan sebagai MgNH4PO4, yang kemudian dipijarkan dan ditimbang sebagai Mg2P2O7;
kemungkinan lain ialah, mengendapkannya sebagai NaMg (UO2)3(C2H3O2)9.6H2O
yang tidak dipijarkan, tetapi setelah kering ditimbang dalam bentuk asli
tersebut. Bila dibandingkan bentuk kedua endapan, maka jelas bahwa yang kedua
akan lebih besar volumenya dan lebih berat daripada yang pertama, dihitung
persatuan berat Mg dalam analat. Dari 1 gram Mg terbentuk hampir 4,4 gram Mg2P2O7
tetapi terjadi 61,6 gram endapan yang kedua. Kalau selama pengendapan, pencucian,
pengeringan, dan sebagainya ada endapan tercecer atau tertinggal sehingga tidak
ikut ditimbang, maka kesalahan yang timbul relatif lebih besar untuk endapan
MgNH4O4.
c. Endapan Spesifik
Yang dimaksud adalah bahwa pereaksi
yang digunakan hanya dapat mengendapkan komponen yang dianalisa dengan
demikian. Maka setelah analat dilarutkan, pembentukan endapan tidak perlu
didahului pemisahan komponen-komponen yang mungkin akan ikut mengendap bila
dipakai pereaksi lain yang tidak spesifik. Dengan begitu, analisa lebih singkat
karena berkurang tahap. Selain itu,
kemungkinan terjadi kesalahann juga berkurang, sebab setiap tahap pekerjaan
merupakan sumber kesalahan sendiri.
Tidak mudah untuk memperoleh endapan
yang memenuhi semua syarat sekaligus, karena sering saling bertentangan. Misalnya zat yang sukar larut, justru karena
itu membentuk endaan yang halus, jadi kurang murni; contoh adalah BaSO4
memberikan ikhtisar tentang macam-macam bahan pengendapan, Ksp, cairan pencuci
endapan serta suhu pemanasannya.