Selain dari bahan-bahan anorganik yang digunakan
untuk membuat endapan gravimetri ion-ion anorganik, terdapat juga sejumlah zat
organic yang banyak digunakan untuk mengendapkan kation atau anion. Tidak semua
endapan tersebut cocok untuk analisa gravimetri, tetapi cukup banyak yang dapat
digunakan. Ada juga jenis bahan pengendap organik, yaitu: a) yang membentuk
kelat netral dan b) yang membentuk garam. Kebanyakan pengendap organik
tergolong pembentuk kelat tak bermuatan itu. (Untuk pembahasan kelat lebih
mendalam lihatlah bab “Titrasi Kompleksometri”).
Kelat netral bersifat relatif nonpolar; karenanya
dalam air sangat kecil tetapi dalam pelarut organic seperti khloroform (CHCl3)
atau karbontetrakhlorida (CCl4). Kelat biasanya mempunyai kerapatan
kecil dan warna yang kuat atau jelas sekali. Karena tak menjadi basah oleh air,
endapan macam ini mudah dikeringkan pada suhu rendah tetapi sebaliknya, sifat
itu menyebabkan pada saat dicuci endapan merayap naik kertas saring dan alat gelas
sehingga menimbulkan bahaya kehilangan endapan. Beberapa contoh pengendap
organik dibahas dibawah secara singkat.
8-Hidroksikuinolin
(dikenal juga dengan nama oksin atau 8-kuinolinol).
Sekitar dua lusin kation dapat diendapkan dengan zat
ini, sehingga kurang spesifik. Kelarutan endapan berbeda menurut kationnya; di
samping itu pH juga sangat mempengaruhi kelarutan karena reaksi pengendapnya
melepaskan ion H+. karenanya dengan mengatur pH, dapat dihindarkan
kontaminasi endapan. Rumus oksin.
Reaksi pembentukan kelat, misalnya dengan Mg++
dan Al3+
Mg++
+ 2 C9H7ON → Mg(C9H6ON)2
+ 2 H+
Al3+
+ 3 C9H7ON → Al(C9H6ON)3
+ 3 H+
Rumus bangun berikut menunjukkan bagaimana kation
terikat di dalam kelat yang terbentuk itu.
α-Nitroso-β-naftol.
Senyawa ini merupakan salah satu pereaksi organic
selektif yang pertama-tama ditemukan (1885) dan mempunyai rumus:
Pereaksi ini mengkelat Co(II) menjadi kelat netral
Co(III) dengan rumus CoA3 (A- ialah anion yang terbentuk
bila pereaksi melepaskan ion H+-nya). Perhatikanlah, bahwa selain
diendapkan, kation juga teroksidasi. Hal ini menyebabkan endapan terkontaminasi
hasil reduksi pereaksi, sehingga untuk penimbangan, endapan harus dipijarkan
menjadi Co3O4.
Dimetil glioksim
Pereaksi ini tak ada tandingannya dalam sifatnya
sebagai pereaksi yang spesifik: dalam larutan asam hanya Pd (palladium) yang
diendapkan, sedang dalam larutan agak basa hanya Ni yang mengendap. (Dalam
keadaan agak basa ion ferri dan juga kation lain mengendap, bukan sebagai kelat
dimetilglioksim, tetapi sebagai hidroksida, sehingga mengganggu. Pengendapan
ini dapat dicegah dengan penambahan tartrat sebagai masking agent). Endapan Ni-(DMG)2 bervolume besar
sehingga memudahkan analisa Ni dalam jumlah kecil; sebaliknya endapan juga
mudah “menyerap”. Endapan mudah dikeringkan pada 110 oC.
Rumus
DMG dan endapan Ni-(DMG)2:
Natrium
tetrafenilbor
Zat ini merupakan contoh penting bahan pengendap
organic yang membentuk garam. Dalam suasana asam mineral, pereaksi ini hampir
spesifik untuk K+ dan NH4+ dengan endapan yang
stoikhiometris. Endapan mudah dikeringkan sampai berat tetap pada suhu antara
105 dan 120 oC. Hanya ion-ion Hg(II), Rb, dan Cs mengganggu dan
perlu disingkirkan sebelum pengendapan K dan NH4.
Rumus: (C6H5)4B-Na+ (BM 342)
Sebagai ringkasan, maka dapat kita sebutkan
keuntungan dan kelemahan penggunaan pereaksi pengendap organic sebagai berikut:
Keuntungannya:
a.
Banyak kelatnya
sangat tidak larut dalam air, sehingga pengendapan kationnya sangat
kuantitatif;
b.
BM pereaksi organiknya
besar sehingga kation yang hanya sedikit sudah menghasilkan endapan cukup
banyak;
c.
Beberapa
pereaksi cukup selektif atau spesifik; di samping itu pengaturan pH menambah
kespesifikannya, demikian juga pemakaian masking
agent;
d.
Endapan sering
kasar dan bervolume besar.
Kelemahannya:
a.
Pereaksi organik
yang diperlukan banyak yang sukar larut dalam air sehingga timbul bahaya
kontaminasi oleh pereaksi itu sendiri. Kadang-kadang kelebihan pereaksi ini
dapat dicuci dengan alcohol atau air panas;
b.
Banyak endapan
yang sukar ditimbang karena susunannya kurang menentu. Hal ini disebabkan
gejala-gejala pada pemanasannya: ada yang menguap atau terurai pada suhu yang
diperlukan untuk pengeringan.
c.
Karena endapan
tak menjadi basah oleh air, maka ada kecenderungan rambatan (creep) seperti sudah disinggung di atas.
Endapan juga cenderung mengapung dalam cairan pencuci. Kesulitan ini mudah
diatasi dengan menambahkan sedikit bahan pembasah (wetting agent) sebelum penyaringan.
tolong dimana saya dapat membeli dimetil glioksim yg untuk industri bukan analis trims
BalasHapustolong dimana saya dapat membeli dimetil glioksim yg untuk industri bukan analis trims
BalasHapusSangat membantu....siip
BalasHapusSangat membantu....siip
BalasHapusPengendap apa yg spesifik untuk paladium(Pd) selain pakai DMG,dikarenakan DMG msh impor harganya sangat mahal,tksh bnyk infonya
BalasHapusKalau contoh anorganiknya apa aja
BalasHapus