Pages

Selasa, 19 Mei 2015

Unsur Golongan II A



Golongan II A

Logam alkali tanah terdiri dari 6 unsur yang terdapat di golongan IIA. Yang termasuk ke dalam golongan II A yaitu : Berilium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra). Di sebut logam karena memiliki sifat sifat seperti logam. Disebut alkali karena mempunyai sifat alkalin atau basa jika direaksikan dengan air. Dan istilah tanah karena oksidasinya sukar larut dalam air, dan banyak ditemukan dalam bebatuan di kerk bumi. Oleh sebab itu, istilah “alkali tanah” biasa digunakan untuk menggambarkan kelompok unsur golongan II A.


Asal Mula Unsur-unsur Golongan IIA

Adapun sejarah ditemukannya unsur Berilium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra) adalah sebagai ber

1.       Berilium 
Nama berilium itu sendiri berasal dari nama mineralnya, yaitu beril. Pada saat itu, Wohler tidak dapat melelehkan berilium, tetapi ia berhasil menggabungkan bubuk kehitaman itu menjadi kepingan berilium dengan sangat memuaskan.Ditemukan sebagai oksida oleh Vauquelin dalam beryl dan zamrud di tahun 1798. Logam ini diisolasi pada tahun 1828 oleh Wohler dan Bussy (mereka tidak berkolaborasi) dengan reaksi kimia kalium atas berilium klorida. Berilium pernah dinamakan glucinium (dari Yunai glykys, manis), karena rasa manis garamnya. Logam ini berwarna seperti baja, keabu-abuan.  

2.      Magnesium
Pada tahun 1618, ditemukan bahwa air yang berasal dari suatu danau di Epsom, Inggris memiliki kekuatan menyembuhkan. Tidak lama setelah penemuan tersebut, Epsom langsung menjadi tempat spa yang dikunjungi oleh pengunjung yang berasal dari seluruh Eropa yang datang untuk penyembuhan. Setelah diketahui bahwa zat yang menyembuhkan itu adalah magnesium sulfat hidrat (MgSO4.7H2O), maka hidrat tersebut dikenal sebaai garam Epsom. Pada tahun 1808, setelah penemuan kalsium, barium, dan strontium, Davy mengisolasis sampel logam magnesium. Menurut Davy, nama magnesium dan mangan sangat mirip (dalam bahasa Inggris, mangan=manganese) sehingga memungkinkan kekeliruan. Karena itu, ia mengusulkan bahwa nama magnesium diganti dengan magnium. Black telah mengenal magnesium sebagai elemen di tahun 1755. Davy berhasil mengisolasikannya di tahun 1808 dan Busy mempersiapkannya dalam bentuk yang koheren di tahun 1831.

3.      Kalsium 
Walau kapur telah digunakan oleh orang-orang Romawi di abad kesatu, logam kalsium belum ditemukan sampai tahun 1808. Setelah mempelajari Berzelius dan Pontin berhasil mempersiapkan campuran air raksa dengan kalsium (amalgam) dengan cara mengelektrolisis kapur di dalam air raksa, Davy berhasil mengisolasi unsur ini walau bukan logam kalsium murni.

4.      Stronsium 
Elemen ini berhasil diisolasi oleh Davey dengan cara elektrolisis di tahun 1808, tetapi Adair Crawford di tahun 1790 menemukan mineral baru (strontianite) yang berbeda dengan mineral-mineral barium lainnya.

5.      Barium 
Baryta telah dibedakan dari kapur oleh Scheel di tahun 1774. Unsur ini ditemukan oleh Sir Humphrey Davy di tahun 1808. Barium ditemukan hanya terkombinasi dengan unsur lainnya, terutama dengan sulfat dan karbonat dan dipersiapkan secara elektrolisis dengan klorida. Sumber utamanya dari barit (BaSO4) dan witerit (BaCO3).

6.      Radium
Radium ditemukan pada tahun 1898 oleh Marie Curie dalam pitchblende atau uraninite di Bohemia Utara. Ada sekitar 1 gram radium dalam 7 ton pitchblende. Unsur ini diisolasi oleh Marie Curie dan Debierne di tahun 1911, dengan cara elektrolisis solusi radium klorida murni, yang menggunakan katoda air raksa. Cara lainnya adalah dengan destilasi radium klorida murni di atmosfir hidrogen. 




 Kegunaan Unsur Golongan II A


Adapun kegunaan-kegunaan dari unsur-unsur golongan IIA adalah sebagai berikut :
1.      Berilium
         Berilium digunakan untuk memadukan logam agar lebih kuat, akan tetapi bermasa lebih ringan. Biasanya paduan ini digunakan pada kemudi pesawat jet.
         Berilium digunakan pada kaca dari sinar X.
         Berilium digunakan untuk mengontrol reaksi fisi pada reaktor nuklir
         Campuran berilium dan tembaga banyak dipakai pada alat listrik, maka  Berilium sangat penting sebagai komponen televisi.
2.      Magnesium
         Dalam bentuk pita, menjadi sediaan Grignard. Berguna untuk sintesis organik.
         Agen aditif dalam bahan bakar konvensional dan produksi grafit nodular dalam pengecoran besi.
         Agen reduktor dalam produksi uranium dan logam dari garamnya.
         Sebagai anode pada sel galvani untuk member perlindungan pada pipa bawah tanah dan pemanas air.
         Bercampur dengan seng untuk menghasilkan lembar seng dalam industry percetakan, pembuatan baterai kering, dan atap rumah.
         Campuran magnesium-aluminium untuk pembuatan kaleng.
3.      Kalsium
         Sebagai reduktor dalam ekstraksi logam, seperti uranium, zirkonium, dan torium.
         Sebagai deoksidator, desulfurator dan dekarobnator pada berbagai macam campuran besi dan campuran non-besi.
         Sebagai campuran aluminium, berilium, tembaga, tembaga, dan magnesium
         Pembuatan semen dalam konstruksi.
         Pembuatan kecju, diaman ion kalsium mempengaruhi aktivitas rennin dalam proses koagulasi susu.
4.      Stronsium
         Sebagai katode pada televisi, mencegah emisi sinar X dengan cara menyerapnya.
         89Sr adalah bahan aktif pada Metastron sebagai obat kanker tulang, bertindak seperti kalsium, meningkatkan proses osteogenesis.
         Stronsium karbonat dan garam stronsium lainnya digunakan untuk menghasilkan warna merah pada kembang api.
         Stronsium klorida digunakan sebagai bahan pasta gigi untuk gigi sensitif.
5.      Barium
         BaSO4 digunakan untuk memeriksa saluran pencernaan karena mampu menyerap sinar X meskipun beracun.
         BaSO4 digunakan sebagai pewarna pada plastik karena memiliki kerapatan yang tinggi dan warna terang.
         Ba(NO3)2 digunakan untuk memberikan warna hijau pada kembang api.
6.      Radium
Radium digunakan untuk menghasilkan gas radon, dimana gas radon digunakan untuk pengobatan kanker. Radium juga pernah dipakai sebagai panel nuklir, jam, dan pembuatan lukisan bercahaya. Namun kini penggunaanya sudah jarang ditemukan, karena radium memiliki bahaya radioaktif.

  

Sifat-sifat Golongan IIA


1.    Sifat fisik golongan IIA Unsur-unsur golongan IIA merupakan unsur golongan alkali tanah yang memiliki warna mengkilap dan warna nyala yang spesifik. Berikut adalah warna logam dan warna nyala logam alkali tanah : 


Logam Be                                                   Logam Mg
      
    

Logam Ca
        


Logam Sr
 

Logam Ba

 




2. Kecenderungan Sifat Fisik Unsur Unsur Golongan II A
a. Jari-jari atom dan jari-jari ion





Seperti terlihat di atas, semakin ke bawah jari-jari atom meningkat. Perhatikan bahwa berilium memiliki bentuk atom terkecil dibanding atom lain di golongan ini. 

b. Energi ionisasi

Energi ionisasi pertama adalah energi yang diperlukan untuk memindahkan elektron yang paling lemah ikatannya, dari 1 mol atom menjadi ion bermuatan. Dengan kata lain, yang diperlukan untuk 1 mol proses ini:

 

 


Semakin ke bawah dalam golongan, peningkatan muatan inti atom diimbangi oleh peningkatan jumlah elektron dalam. Jadi, seperti telah dijelaskan sebelumnya, atom terluar tetap mendapat gaya tarik total 2+ dari inti atom.Tetapi, semakin ke bawah jarak antara inti atom dengan elektron terluar meningkat, sehingga elektron semakin mudah dipindahkan, energi ionisasi yang diperlukan menurun.

c. Keelektronegatifan

 


Kecendrungan keelektronegatifan unsur unsur golongan IIA semakin ke bawah semakin kecil keelektronegatifannya.

d. Titik didih


Untuk titik leleh magnesium yang rendah, anda mungkin menemukan penjelasan adalah karena atom magnesium tersusun berbentuk kristal. Dan memang titik didih magnesium juga rendah. Tetapi pemikiran tentang susunan ini akan tidak relevan untuk unsur bentuk cairan. Untuk magnesium, pasti ada hal lain yang mempengaruhi lemahnya ikatan logam magnesium.

 
Untuk titik didih, tidak ada pola yang jelas dalam golongan II ini. Jadi, tidak ada pola yang jelas pula untuk kekuatan ikatan logam

3. Sifat Kimia Golongan II A

a.       Logaam alkali tanah mudah membentuk ion positif, karena logam alkali tanah memiliki 2 elektron valensi.
b.      keelektronegatifan logam alkali tanah besar.
c.       logam alkali tanah merupakan reduktor (peredukuksi) kuat.


Kelimpahan

Logam alkali tanah memilii sifat yang reaktif sehingga di alam hanya ditemukan dalam bentuk senyawanya. Berikut keberadaan senyawa yang mengandung logam alkali :
a.       Berilium
Berilium tidak begitu banyak terdapat di kerak bumi, bahkan hampir bisa dikatakan tidak ada. Sedangkan di alam berilium dapat bersenyawa menjadi Mineral beril [Be3Al2(SiO 6)3], dan Krisoberil [Al2BeO4].
b.      Magnesium
Magnesium berperingkat nomor 7 terbanyak yang terdapat di kerak bumi, dengan 1,9% keberadaannya. Di alam magnesium bisa bersenyawa menjadi Magnesium Klorida [MgCl2], Senyawa Karbonat [MgCO3], Dolomit [MgCa(CO3)2], dan Senyawa Epsomit [MgSO4.7H2O]
c.       Kalsium
Kalsium adalah logam alkali yang paling banyak terdapat di kerak bumi. Bahkan kalsium menjadi nomor 5 terbanyak yang terdapat di kerak bumi, dengan 3,4% keberadaanya. Di alam kalsium dapat membentuk senyawa karbonat [CaCO3], Senyawa Fospat [CaPO4], Senyawa Sulfat [CaSO4], Senyawa Fourida [CaF]
d.      Stronsium
Stronsium berada di kerak bumi dengan jumlah 0,03%. Di alam strontium dapat membuntuk senyawa Mineral Selesit [SrSO4], dan Strontianit.
e.       Barium
Barium berada di kerak bumi sebanyak 0,04%. Di alam barium dapat membentuk senyawa : Mineral Baritin [BaSO4], dan Mineral Witerit [BaCO3]

f.       Radium

 Radium dihasilkan dari peluruhan yang lebih berat. Waktu paruh Radium yang singkat menyebabkan unsur ini sangat jarang ditemukan. Keberadaannya di alam pun sangat sedikit, dalam 7 ton batuan uranium hanya terdapat satu gram Radium. Kelimpahan radium dalam kerak bumi adalah 1x10 -7   ppm, sedangkan kelimpaannya dalam laut 2x10 -11 ppm. 




DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Jilid I. Jakarta: Erlangga 
Petrucci, R.H..1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern jilid II. Erlangga:Jakarta




     














 

0 komentar:

Posting Komentar

 

Headline News

« »
« »
« »
Get this widget