Pages

Minggu, 17 Mei 2015

UNSUR GOLONGAN VB






UNSUR GOLONGAN VB


Penulis
Nama  :   1. Dhes Retno Putri             (1313023013)
   2. Ekha Oktharia                 (1313023022)
   3. M.Deffri Yunizar              (1313023046)
   4. Niddia Raisa Marta         (1313023058)
   5. Wahyu Arif Furqon          (1313023088)

P.Studi : Pendidikan Kimia
Mata kuliah    : Sejarah Kimia
Doden              :Dra. Ratu Beta, M.Si









Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pedidikan
Bandarlampung
14 Maret 2014 













BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang
Sampai saat ini sudah ditemukan 115 macam unsur dengan sifat-sifat yang khas untuk setiap unsur. Ketika unsur yang di kenal sudah banyak, para ahli berupaya membuat pengelompokan sehingga unsur-unsur tersebut tertata dengan baik. Puncak dari usaha-usaha para ahli tersebut adalah terciptanya suatu daftar yang disebut sistem periodik unsur-unsur. Sistem periodik ini mengandung banyak informasi mengenai sifat-sifat unsur sehingga dapat membantu kita dalam mempelajari dan mengenali unsur-unsur yang kini jumlahnya 155 macam. Dalam sistem periodik unsure, terdapat dua golongan, yaitu golongan A sebagai golongan utama dan golongan B yang dikenal sebagai golongan transisi.
Latar belakang pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui sejarah dari golongan VB yaitu vanadium, niobium, tantalum, dubnium. Mempelajari sifat-sifat golongan VB serta mengenali lebih jauh mengenai golongan VB tersebut.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana sejarah  unsur golongan VB ?
2.      Apa sifat-sifat unsur golongan VB ?
3.      Apa kegunaan dari unsur-unsur golongan VB?



1.3  Tujuan
1.       Mengetahui sejarah unsur golongan VB.
2.       Mengetahui sifat-sifat unsur golongan VB.
3.       Mengetahui kegunaan unsur-unsur  golongan VB.










BAB II
PEMBAHASAN


2.1  Golongan VB
Golongan VB terdiri dari 4 unsur yaitu Vanadium (V), Niobium (Nb), Tantalum (Ta), dan Dubnium (Db).
Elektron terluar V ( 3d3 4S2 ), Nb ( 4d4 4S1 ), Ta ( 3d3 4S2 ). Bilangan oksidasi bervariasi, stabilitas bilangan oksidasi +5 meningkat dari V-Nb-Ta. Dengan demikian V+5 mudah direduksi menjadi V+2 sedang Nb+5 dan Ta+5 tetap stabil, V+5 merupakan oksidator yang baik. Sifat unik tiap-tiap unsure berkurang dangan berkurangnya ukuran kation. Sifat oksidanya, V2O5 amphoter tetapi lebih bersifat asam, sedang Nb2O5 dan Ta2O5 lebih sedikit basa. Pada suhu kamar tidak reaktif tetapi pada pemanasan bereaksi membentuk halida VCl5, VCl4, VCl3, dan VI3. sedang Nb dan Ta hanya membentuk halida tipe MX5. Semua halida bersifat kovalen, mudah menguap. Dengan H2 membentuk senyawa non-stoikiometrik, VH0,7 ; NbH0,86 dan TaH0,76. Kecenderungan membentuk komplek: V > Nb > Ta. Senyawa logam-logam ini dengan bilangan oksidasi rendah tampak berwarna karena adanya orbital d yang berisi sebagian atau belum terisi penuh menyebabkan elektron pada subkulit itu menyerap energy cahaya, sehingga elektronnya tereksitasi dan memancarkan energy cahaya dengan warna yang sesuai dengan warna cahaya yang dapat dipantulkan pada saat kembali ke keadaan dasar.


2.2 Unsur – Unsur Golongan V B
a.   Vanadium
Vanadium ditemukan pertama kali oleh del Rio pada tahun 1801. Sayangnya, seorang ahli kimia Perancis dengan salah menyatakan bahwa unsur baru del Rio hanyalah krom yang tidak murni. Del Rio pun menyangka dirinya salah dan menerima pernyataan ahli kimia Perancis itu. Unsur ini akhirnya ditemukan ulang padatahun 1830 oleh Sefstrom dalam bijih besi di Swedia, yang kemudian menamakan unsur itu Vanadium untuk memuliakan dewi Skandinavia, Vanadis, yang berarti cantik menawan karena aneka warna senyawa yang dimilikinya. Vanadium berhasil di isolasi hingga nyaris murni oleh Roscoe, pada tahun 1867 dengan mereduksi garam kloridanya dengan. Senyawa vanadium tersebar melimpah dalam kerak bumi. Beberapa mineral vanadium yang menonjol adalah vanadinite, carnotite, dan patronite. Vanadium juga terdapat dalam tanah liat, batu-batuan, batu bara dan minyak mentah dengan kadar yang kecil.

Sifat-sifat :
Logam ini sangat sulit diperoleh dalam keadaan murni sebab titik cair yang tinggi dan reaktivitas terhadap O2, N2 dan C pada suhu tinggi.
·         Dipanaskan dalam H2 (tanpa gas lain) pada 1100 º C membentuk vanadium hidrida yang stabil.
·         Vanadium memiliki bilangan oksidasi +4.
·         Logam ini reaktif dalam keadaan dingin, bila dipanaskan terbentuk V2O (coklat), dipanaskan terus terbentuk V2O3 (hitam), V2O4 (biru), akhirnya V2O5 (orange). Logam ini terbakar dengan nyala terang dengan oksigen.
·         Bila dipanaskan dengan Cl2 kering terbentuk VCl4.
·         Logam ini tidak bereaksi dengan air brom, HCl/dingin, melepaskan H2 dengan HF dan membentuk larutan hijau.



Kegunaan  :
Vanadium digunakan dalam memproduksi logam tahan karat dan peralatan yang digunakan dalam kecepatan tinggi. Vanadium karbida sangat penting dalam pembuatan baja. Sekitar 80% Vanadium yang sekarang dihasilkan, digunakan sebagai ferro vanadium atau sebagai bahan tambahan baja. Foil vanadium digunakan sebagai zat pengikat dalam melapisi titanium pada baja. Vanadium petoksida (V2O5) digunakan dalam pembuatan keramik dan sebagai katalis juga dalam pembuatan H2SO4 proses kontak.


b. Niobium
Niobium (mitologi Yunani: Niobe, putri Tantalus) ditemukan oleh Charles Hatchett pada tahun 1801. Hatchett menemukan niobium dalam bijih kolumbit yang dikirim ke Inggris pada 1750-an oleh John Winthrop, gubernur pertama Connecticut. Logam ini dimurnikan pertama kali pada tahun 1864 oleh Bloomstrand, yang mereduksi garam niobium klorida dengan proses pemanasan dengan menggunakan hidrogen dari atmosfer. Nama niobium diambil oleh IUPAC pada tahun 1950 setelah diperdebatkan selama 100 tahun. Banyak komunitas asosiasi ahli kimia terkemuka maupun milik pemerintah yang mengacu pada logam ini dengan nama niobium, kecuali satu perusahaan komersial terkemuka di Amerika Serikat yang menyebutnya sebagai kolumbium. Didalam kerak bumi, Niobium terdapat 10 – 12 kali lebih banyak dari Tantalum.

Sifat – sifat
Nomor atom                   :    41
Massa atom                    :    92,91 g/mol
Kepadatan                     :    8,4 g/cm3 pada 20 °C
Titik lebur                      :    2410 °C
Titik didih                      :    5100 °C
Radius Vanderwaals     :    0,143 nm
Radius ionik                   :    0,070 nm (+5); 0,069 nm (+4)
Isotop                              :    14
Energi ionisasi pertama :    652 kJ/mol
Bilangan oksidasi            :    +5, +4, +3, +2, -1,
·          Niobium adalah logam langka, lunak, bisa ditempa, dan berwarna putih abu-abu.
·          Unsur ini memiliki struktur kristal kubus dengan sifat fisik dan kimia menyerupai tantalum.
·          Niobium mudah bereaksi dengan oksigen, karbon, halogen, nitrogen, dan sulfur, bahkan pada suhu ruang.
·          Logam ini inert terhadap asam, bahkan aqua regia pada suhu kamar, tetapi bereaksi dengan panas, asam pekat, dan terutama oleh basa dan oksidator.

Kegunaan
·         Sebagai bahan konstruksi pembangkit listrik tenaga nuklir
·         Sebagai campuran logam tahan karat (contohnya Niobium foil), yang disebabkan oleh adanya senyawa Niobium karbit dan Niobium Nitrit, dengan konsentrasi Niobium dalam senyawa sekitar 0.1%.
·         Sebagai superkonduktor magnet (3 tesla clinical Magnetic resonance imaging scanner), dan superkonduktor radio frekuensi
·         Dalam pembuatan mata uang koin (Contohnya Austria 2003, Latvia 2004)
·         Dalam peralatan kesehatan, Pace maker
·         Dalam pembuatan perhiasan


c.   Tantalum (T
Ditemukan oleh Ekeberg pada tahun 1802,tetapi banyak ahli kimia yang menduganiobium dan tantalum adalah sama hinggaRowe membedakannya ada tahun 1844,dan Marignac (tahun 1866), menunjukkanbahwa asam niobat dan tantalat adalah duaasam yang berbeda. Ahli kimia sebelumnya hanya mengisolasi unsur yang belum murni.Unsur ini baru didapatkan murni dan bisaditempa untuk pertama kalinya oleh vonBolton pada tahun 1903. Tantalum terutamaditemukan dalam mineral kolumbit-tantalit.
·
Sifat – sifat :
16.69 g·cm−3
3290 K 5463 °F 3017 °C, ,
9856 °F 5458 °C, 5731 K,
732.8 kJ·mol−1
25.36 J·mol−1·K−1
5, 4, 3, 2, -1
1.5 (skala Pauling)
pertama: 761 kJ·mol−1
ke-2: 1500 kJ·mol−1
146 pm

Kegunaan :
·         Digunakan dalam pembuatan anak timbangan dalam laboratorium.
·         Digunakan dalam membuat piranti elektronika.
·         Dalam pembuatan lensa kamera.
·         Untuk memproduksi variasi campuran logam yang memiliki titik didih tinggi serta kekuatan yang baik.
·         Pembuatan peralatan karbit yang terbuat dari logam.
·         Digunakan dalam pembuatan komponen mesin jet.


d.   Dubnium (Db)

Dubnium merupakan unsur logam transisi golongan Vb yang dibuat melalui reaksi fusi nuklir. Unsur ini ditemukan oleh Albert Ghiorso pada tahun 1970.
Ghiorso dan kawan-kawan telah berusaha untuk memastikan temuan tim Soviet dengan metode yang lebih rumit tapi tidak berhasil. Grup Berkeley mengajukan nama Hahnium – nama peneliti Jerman Otto Hahn (1879-1968) – dengan simbol Ha.Bagaimanapun, anggota panel IUPAC pada tahun 1977 menyarankan agar unsur 105 dinamakan Dubnium (simbol Db) sesuai dengan lokasi Institut joint untuk Penelitian Nuklir di Rusia. Sayangnya, nama hahnium tidak akan digunakan lagi berdasarkan aturan penamaan unsur baru. Beberapa peneliti masih menggunakan nama hahnium karena telah digunakan selama 25 tahun.

Pembuatan Unsur Dubnium
Unsur Dubnium dapat dibuat dengan menembaki unsur amerisiumdengan atom – atom neon, dan menghasilkan isotop – isotop dubnium, dan dengan cepat meluruh dengan memancarkan energi dalam bentuk radiasi elektromagnetik.











BAB III
PENUTUP


3.1  Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa unsur – unsure golongan V B termasuk ke dalam golongan logam transisi. Apabila diurutkan dari tahun penemuan, maka unsur yang tertua pada golongan V B adalah Vanadium (1801) disusul dengan Niobium (1801) lalu Tantalum (1802) dan terakhir adalah Dubnium (1967. Sifat – sifat unsure golongan V B sama dengan unsure logam transisi lainnya, yaitu mempunyai titik didih dan titik leleh yang tinggi, mempunyai bilangan oksidasi lebih dari 1 sehingga dapat membentuk senyawa dengan berbagai tingatan oksidasi, bersifat paramagnetik, dan dapat membentuk senyawa kompleks.


3.2  Saran
Penulis menyadari banyak sekali kekurangan dalam penulisan makalah in, kritik dan saran sangat penulis harapkan guna untuk memperbaiki penulisan makalah berikutnya. Atas segala perhatian dan kesudiannya untuk membaca makalah ini penulis ucapkan terimakasih.







DAFTAR PUSTAKA


Sunardi. 2006. 116 Unsur Kimia Dekripsi dan Pemanfaatannya. Bandung : Yrma Widya.
http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/dubnium/



0 komentar:

Posting Komentar

 

Headline News

« »
« »
« »
Get this widget