UNSUR GOLONGAN VB
Penulis
Nama : 1. Dhes Retno Putri (1313023013)
2. Ekha Oktharia (1313023022)
3. M.Deffri Yunizar (1313023046)
4. Niddia Raisa Marta (1313023058)
5. Wahyu Arif Furqon (1313023088)
P.Studi : Pendidikan Kimia
Mata kuliah : Sejarah Kimia
Doden :Dra. Ratu Beta,
M.Si
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pedidikan
Bandarlampung
14 Maret 2014
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Sampai saat ini sudah ditemukan
115 macam unsur dengan sifat-sifat yang khas untuk setiap unsur. Ketika unsur
yang di kenal sudah banyak, para ahli berupaya membuat pengelompokan sehingga
unsur-unsur tersebut tertata dengan baik. Puncak dari usaha-usaha para ahli
tersebut adalah terciptanya suatu daftar yang disebut sistem periodik
unsur-unsur. Sistem periodik ini mengandung banyak informasi mengenai
sifat-sifat unsur sehingga dapat membantu kita dalam mempelajari dan mengenali
unsur-unsur yang kini jumlahnya 155 macam. Dalam sistem periodik unsure,
terdapat dua golongan, yaitu golongan A sebagai golongan utama dan golongan B
yang dikenal sebagai golongan transisi.
Latar belakang pembuatan makalah
ini adalah untuk mengetahui sejarah dari golongan VB yaitu vanadium, niobium,
tantalum, dubnium. Mempelajari sifat-sifat golongan VB serta mengenali lebih
jauh mengenai golongan VB tersebut.
1.2 Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana
sejarah unsur golongan VB ?
2.
Apa sifat-sifat
unsur golongan VB ?
3.
Apa kegunaan
dari unsur-unsur golongan VB?
1.3 Tujuan
1.
Mengetahui
sejarah unsur golongan VB.
2.
Mengetahui
sifat-sifat unsur golongan VB.
3.
Mengetahui kegunaan
unsur-unsur golongan VB.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Golongan VB
Golongan VB terdiri dari 4 unsur yaitu Vanadium (V),
Niobium (Nb), Tantalum (Ta), dan Dubnium (Db).
Elektron terluar V ( 3d3 4S2 ),
Nb ( 4d4 4S1 ), Ta ( 3d3 4S2 ).
Bilangan oksidasi bervariasi, stabilitas bilangan oksidasi +5 meningkat dari
V-Nb-Ta. Dengan demikian V+5 mudah direduksi menjadi V+2
sedang Nb+5 dan Ta+5 tetap stabil, V+5
merupakan oksidator yang baik. Sifat unik tiap-tiap unsure berkurang dangan
berkurangnya ukuran kation. Sifat oksidanya, V2O5
amphoter tetapi lebih bersifat asam, sedang Nb2O5 dan Ta2O5
lebih sedikit basa. Pada suhu kamar tidak reaktif tetapi pada pemanasan
bereaksi membentuk halida VCl5, VCl4, VCl3,
dan VI3. sedang Nb dan Ta hanya membentuk halida tipe MX5.
Semua halida bersifat kovalen, mudah menguap. Dengan H2 membentuk
senyawa non-stoikiometrik, VH0,7 ; NbH0,86 dan TaH0,76. Kecenderungan membentuk
komplek: V > Nb > Ta. Senyawa logam-logam ini dengan bilangan oksidasi
rendah tampak berwarna karena adanya orbital d yang berisi sebagian atau belum
terisi penuh menyebabkan elektron pada subkulit itu menyerap energy cahaya,
sehingga elektronnya tereksitasi dan memancarkan energy cahaya dengan warna
yang sesuai dengan warna cahaya yang dapat dipantulkan pada saat kembali ke
keadaan dasar.
2.2 Unsur – Unsur Golongan V B
a. Vanadium
Vanadium ditemukan pertama kali oleh del Rio pada
tahun 1801. Sayangnya, seorang ahli kimia Perancis dengan salah menyatakan
bahwa unsur baru del Rio hanyalah krom yang tidak murni. Del Rio pun menyangka
dirinya salah dan menerima pernyataan ahli kimia Perancis itu. Unsur ini
akhirnya ditemukan ulang padatahun 1830 oleh Sefstrom dalam bijih
besi di Swedia, yang kemudian
menamakan unsur itu Vanadium untuk memuliakan dewi Skandinavia, Vanadis, yang
berarti cantik menawan karena aneka warna senyawa yang dimilikinya. Vanadium
berhasil di isolasi hingga nyaris murni oleh Roscoe, pada tahun 1867 dengan
mereduksi garam kloridanya dengan. Senyawa vanadium tersebar melimpah
dalam kerak bumi. Beberapa mineral vanadium yang menonjol adalah vanadinite,
carnotite, dan patronite. Vanadium juga terdapat dalam tanah liat, batu-batuan,
batu bara dan minyak mentah dengan kadar yang kecil.
Sifat-sifat :
Logam ini
sangat sulit diperoleh dalam keadaan murni sebab titik cair yang tinggi dan
reaktivitas terhadap O2, N2 dan C pada suhu tinggi.
·
Dipanaskan dalam H2 (tanpa gas lain)
pada 1100 º C membentuk vanadium hidrida yang stabil.
·
Vanadium memiliki bilangan oksidasi
+4.
·
Logam ini reaktif dalam keadaan
dingin, bila dipanaskan terbentuk V2O (coklat), dipanaskan terus terbentuk V2O3
(hitam), V2O4 (biru), akhirnya V2O5 (orange). Logam ini terbakar dengan nyala
terang dengan oksigen.
·
Bila dipanaskan dengan Cl2 kering
terbentuk VCl4.
·
Logam ini tidak bereaksi dengan air
brom, HCl/dingin, melepaskan H2 dengan HF dan membentuk larutan hijau.
Kegunaan :
Vanadium digunakan dalam memproduksi logam tahan
karat dan peralatan yang digunakan dalam kecepatan tinggi. Vanadium karbida sangat penting dalam pembuatan baja. Sekitar 80% Vanadium yang sekarang
dihasilkan, digunakan sebagai ferro vanadium atau sebagai bahan tambahan
baja. Foil vanadium digunakan
sebagai zat pengikat dalam melapisi titanium pada baja. Vanadium petoksida (V2O5)
digunakan dalam pembuatan keramik dan
sebagai katalis juga dalam pembuatan H2SO4
proses kontak.
b. Niobium
Niobium (mitologi Yunani: Niobe, putri
Tantalus) ditemukan oleh Charles Hatchett pada tahun 1801. Hatchett menemukan
niobium dalam bijih kolumbit yang dikirim ke Inggris pada 1750-an oleh John
Winthrop, gubernur pertama Connecticut. Logam ini dimurnikan pertama kali pada
tahun 1864 oleh Bloomstrand, yang mereduksi garam niobium klorida dengan proses
pemanasan dengan menggunakan hidrogen dari atmosfer. Nama niobium diambil oleh
IUPAC pada tahun 1950 setelah diperdebatkan selama 100 tahun. Banyak komunitas asosiasi
ahli kimia terkemuka maupun milik pemerintah yang mengacu pada logam ini dengan
nama niobium, kecuali satu perusahaan komersial terkemuka di Amerika Serikat
yang menyebutnya sebagai kolumbium. Didalam kerak bumi, Niobium terdapat
10 – 12 kali lebih banyak dari Tantalum.
Sifat – sifat
Nomor atom : 41
Massa atom : 92,91 g/mol
Kepadatan : 8,4 g/cm3 pada
20 °C
Titik lebur : 2410 °C
Titik didih : 5100 °C
Radius Vanderwaals : 0,143 nm
Radius ionik : 0,070 nm (+5); 0,069 nm (+4)
Isotop : 14
Energi ionisasi pertama : 652 kJ/mol
Bilangan
oksidasi : +5, +4, +3, +2, -1,
·
Niobium adalah logam
langka, lunak, bisa ditempa, dan berwarna putih abu-abu.
·
Unsur ini memiliki
struktur kristal kubus dengan sifat fisik dan kimia menyerupai tantalum.
·
Niobium mudah bereaksi
dengan oksigen, karbon, halogen, nitrogen, dan sulfur, bahkan pada suhu ruang.
·
Logam ini inert
terhadap asam, bahkan aqua regia pada suhu kamar, tetapi bereaksi dengan panas,
asam pekat, dan terutama oleh basa dan oksidator.
Kegunaan
·
Sebagai bahan konstruksi pembangkit
listrik tenaga nuklir
·
Sebagai campuran logam tahan karat
(contohnya Niobium foil), yang disebabkan oleh adanya senyawa Niobium karbit
dan Niobium Nitrit, dengan konsentrasi Niobium dalam senyawa sekitar 0.1%.
·
Sebagai superkonduktor magnet (3
tesla clinical Magnetic resonance imaging scanner), dan superkonduktor radio
frekuensi
·
Dalam pembuatan mata uang koin
(Contohnya Austria 2003, Latvia 2004)
·
Dalam peralatan kesehatan, Pace
maker
·
Dalam pembuatan perhiasan
c. Tantalum
(T
Ditemukan oleh Ekeberg pada tahun
1802,tetapi banyak ahli kimia yang menduganiobium dan tantalum adalah sama
hinggaRowe membedakannya ada tahun 1844,dan Marignac (tahun 1866),
menunjukkanbahwa asam niobat dan tantalat adalah duaasam yang berbeda. Ahli
kimia sebelumnya hanya mengisolasi unsur yang belum murni.Unsur ini baru
didapatkan murni dan bisaditempa untuk pertama kalinya oleh vonBolton pada
tahun 1903. Tantalum terutamaditemukan dalam mineral kolumbit-tantalit.
·
Sifat –
sifat :
16.69
g·cm−3
|
|
9856 °F 5458 °C, 5731 K,
|
|
36.57
kJ·mol−1
|
|
732.8
kJ·mol−1
|
|
25.36
J·mol−1·K−1
|
|
5, 4, 3, 2, -1
|
|
1.5
(skala Pauling)
|
|
pertama:
761 kJ·mol−1
|
|
ke-2:
1500 kJ·mol−1
|
|
146
pm
|
|
Kegunaan :
·
Digunakan dalam pembuatan anak
timbangan dalam laboratorium.
·
Digunakan dalam membuat piranti
elektronika.
·
Dalam pembuatan lensa kamera.
·
Untuk memproduksi variasi campuran
logam yang memiliki titik didih tinggi serta kekuatan yang baik.
·
Pembuatan peralatan karbit yang
terbuat dari logam.
·
Digunakan dalam pembuatan komponen
mesin jet.
d. Dubnium (Db)
Dubnium
merupakan unsur logam transisi golongan Vb yang dibuat melalui reaksi fusi
nuklir. Unsur ini ditemukan oleh Albert Ghiorso pada tahun 1970.
Ghiorso
dan kawan-kawan telah berusaha untuk memastikan temuan tim Soviet dengan metode
yang lebih rumit tapi tidak berhasil. Grup Berkeley mengajukan nama Hahnium –
nama peneliti Jerman Otto Hahn (1879-1968) – dengan simbol Ha.Bagaimanapun,
anggota panel IUPAC pada tahun 1977 menyarankan agar unsur 105 dinamakan Dubnium
(simbol Db) sesuai dengan lokasi Institut joint untuk Penelitian Nuklir di
Rusia. Sayangnya, nama hahnium tidak akan digunakan lagi berdasarkan aturan
penamaan unsur baru. Beberapa peneliti masih menggunakan nama hahnium karena
telah digunakan selama 25 tahun.
Pembuatan
Unsur Dubnium
Unsur
Dubnium dapat dibuat dengan menembaki unsur amerisiumdengan atom – atom neon,
dan menghasilkan isotop – isotop dubnium, dan dengan cepat meluruh dengan
memancarkan energi dalam bentuk radiasi elektromagnetik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa unsur – unsure
golongan V B termasuk ke dalam golongan logam transisi. Apabila diurutkan dari
tahun penemuan, maka unsur yang tertua pada golongan V B adalah Vanadium (1801)
disusul dengan Niobium (1801) lalu Tantalum (1802) dan terakhir adalah Dubnium
(1967. Sifat – sifat unsure golongan V B sama dengan unsure logam transisi
lainnya, yaitu mempunyai titik didih dan titik leleh yang tinggi, mempunyai
bilangan oksidasi lebih dari 1 sehingga dapat membentuk senyawa dengan berbagai
tingatan oksidasi, bersifat paramagnetik, dan dapat membentuk senyawa kompleks.
3.2 Saran
Penulis menyadari banyak sekali
kekurangan dalam penulisan makalah in, kritik dan saran sangat penulis harapkan
guna untuk memperbaiki penulisan makalah berikutnya. Atas segala perhatian dan
kesudiannya untuk membaca makalah ini penulis ucapkan terimakasih.
DAFTAR
PUSTAKA
Sunardi. 2006. 116 Unsur Kimia Dekripsi dan Pemanfaatannya. Bandung : Yrma Widya.
http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/dubnium/
0 komentar:
Posting Komentar