Pages

Kamis, 21 Mei 2015

Bahan-Bahan Pengendap Organik dalam Gravimetri

Selain dari bahan-bahan anorganik yang digunakan untuk membuat endapan gravimetri ion-ion anorganik, terdapat juga sejumlah zat organic yang banyak digunakan untuk mengendapkan kation atau anion. Tidak semua endapan tersebut cocok untuk analisa gravimetri, tetapi cukup banyak yang dapat digunakan. Ada juga jenis bahan pengendap organik, yaitu: a) yang membentuk kelat netral dan b) yang membentuk garam. Kebanyakan pengendap organik tergolong pembentuk kelat tak bermuatan itu. (Untuk pembahasan kelat lebih mendalam lihatlah bab “Titrasi Kompleksometri”).
Kelat netral bersifat relatif nonpolar; karenanya dalam air sangat kecil tetapi dalam pelarut organic seperti khloroform (CHCl3) atau karbontetrakhlorida (CCl4). Kelat biasanya mempunyai kerapatan kecil dan warna yang kuat atau jelas sekali. Karena tak menjadi basah oleh air, endapan macam ini mudah dikeringkan pada suhu rendah tetapi sebaliknya, sifat itu menyebabkan pada saat dicuci endapan merayap naik kertas saring dan alat gelas sehingga menimbulkan bahaya kehilangan endapan. Beberapa contoh pengendap organik dibahas dibawah secara singkat.

8-Hidroksikuinolin (dikenal juga dengan nama oksin atau 8-kuinolinol).
Sekitar dua lusin kation dapat diendapkan dengan zat ini, sehingga kurang spesifik. Kelarutan endapan berbeda menurut kationnya; di samping itu pH juga sangat mempengaruhi kelarutan karena reaksi pengendapnya melepaskan ion H+. karenanya dengan mengatur pH, dapat dihindarkan kontaminasi endapan. Rumus oksin.






Golongan I B

1.1  Golongan IB

Dalam kimia, sebuah logam (bahasa yunani : metallon) adalah sebuah unsur kimia yang siap membentuk ion (kation) dan memiliki ikatan logam, dan kadang kala dikatakan bahwa ia mirip kation di awan elektron. Metal adalah salah satu dari tiga kelompok unsur yang dibedakan oleh properti ionisasi dan ikatan, bersama dengan metaloid dan non logam. Nonlogam lebih banyak terdapat di alam daripada logam . alotrof logam cenderung mengkilat, lembek, dan konduktor yang baik.
Emas dan tembaga adalah logam pertama yang ditemukan manusia sekitar 5000 sebelum masehi. Ditambah dengan perak, ketiga logam ini ditemukan di struktur logam di lapisan bumi. Adapun sifat umum dari golongan IB yaitu:
-          Mempunyai titik leleh dan didih yang relatif tinggi
-          Paramagnetik ( dapat ditarik oleh magnet)
-          Mempunyai bilangan oksudasi lebih dari satu
-          Dapat membentuk ion kompleks
-          Juka berikatan membentuk senyawa-senyawa berwarna nan rupawan.
-          Berdaya katalitik , beberapa unsur dalam golongan in i digunakan sebagai katalis, baik dalam proses industri maupun metabolisme.
 Tembaga, perak, dan emas sering disebut logam “mata uang” karena menurut sejarahnya, ketiganya merupakan bahan utama pembuatan mata uang logam. Ada empat alasan utama logam-logam tersebut dipakai sebagai mata uang, yaitu:
1.      Bersifat tidak reaktif secara kimiawi
2.      Ketiga logam ini terdapat langsung sebagai loganya
3.      Dapat ditempa sehingga mudah dibentuk
4.      Menjad sangat berharga karena kelimpahan yang sangat jarang untuk perak dan emas.

Golongan V A

Unsur golongan VA adalah keluarga Nitrogen yang terdiri dari Nitrogen (N), Posfor (P), Arsen (As), Stibium (Sb) dan Bismuth (Bi). Golongan VA mempunyai 5 elektron pada kulit terluarnya, 2 elektron pada subkulit s dan 3 elektron pada subkulit p.  Beberapa sifat fisika yang penting dari keluarga nitrogen yang disebabkan  bertambah besarnya nomor atom menyebabkan kecenderungan penting yang menarik, antara lain bertambahnya jari – jari atom dan berkurangnya energy ionisasi serta meningkatnya daya hantar listrik dari unsure nitrogen sampai bismut.
Semua unsurnya, kecuali nitrogen, merupakan zat padat pada suhu kamar. Secara keseluruhan, unsur – unsur golongan VA merupakan unsure non logam, kecuali Arsen (As) dan Stibium (Sb) yang bersifat metaloid (semi logam) dan Bismut (Bi) yang bersifat logam. Metaloid adalah unsur yang memiliki sifat logam dan nonlogam. Unsur semilogam ini biasanya bersifat semikonduktor. Bahan yang bersifat semikonduktor tidak dapat menghantarkan listrik dengan baik pada suhu yang rendah, tetapi sifat hantaran listriknya menjadi lebih baik ketika suhunya lebih tinggi.

  Unsur – Unsur Golongan V A
A.    Nitrogen (N)
Deskripsi tentang Nitrogen
Nitrogen ditemukan oleh Danil Rutherford yang berasal dari skotlandia pada tahun 1772. Nitrogen berasal dari bahasa yunani yang artinya adalah pembentuk basa. Nitrogen (Latin nitrum, Bahasa Yunani Nitron berarti "soda asli", "gen", "pembentukan"). Nitrogen adalah unsur kimia berupa gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Nitrogen larut dalam air dan alcohol. Di udara hampir semua zat-zat yang terkandung di dlamnya hanya terdiri dari oksigen dan nitrogen, dan merupakan gas diatomik bukan logam yang stabil, sangat sulit bereaksi dengan unsur atau senyawa lainnya. Nitrogen dinamakan zat lemas karena zat ini bersifat malas, tidak aktif bereaksi dengan unsur lainnya. Nitrogen mengisi 78,08 persen atmosfir Bumi dan terdapat dalam banyak jaringan hidup. Nitrogen membentuk banyak senyawa penting seperti asam amino, amoniak, asam nitrat, dan sianida. Nitrogen mengisi 78,08 persen atmosfir Bumi dan terdapat dalam banyak jaringan hidup. Molekul nitrogen terjadi terutama di udara. Dalam air dan tanah, nitrogen ditemukan pada senyawa nitrat dan nitrit.Nitrogen ditemukan oleh Daniel Rutherford pada 1772, yang menyebutnya udara beracun atau udara tetap. Pengetahuan bahwa terdapat pecahan udara yang tidak membantu dalam pembakaran telah diketahui oleh ahli kimia sejak akhir abad ke-18 lagi. Nitrogen pada masa yang lebih kurang sama oleh Carl Wilhelm Scheele, Henry Cavendish, dan Joseph Priestley, yang menyebutnya sebagai udara terbakar atau udara telah flogistat. Gas nitrogen adalah cukup lemas sehingga dinamakan oleh Antoine Lavoisier sebagai azote, daripada perkataan Yunani αζωτος yang bermaksud "tak bernyawa". Istilah tersebut telah menjadi nama kepada nitrogen dalam perkataan Perancis dan kemudiannya berkembang ke bahasa-bahasa lain. Pembentukan senyawa nitrogen sintetis pertama dilakukan oleh Priestley dan Cavendish yang melewatkan percikan bunga api listrik di dalam bejana berisi udara bebas dan akhirnya mendapatkan nitrat setelah sebelumnya melarutkan oksida yang terbentuk dalam reaksi dengan alkali. Penemuan ini cukup besar di masanya, mengingat kebutuhan senyawa nitrogen untuk pupuk yang besar namun sayangnya alam tidak cukup untuk memenuhinya. Karena itu, adanya senyawa nitrogen yang dapat dibuat di dalam laboratorium memberikan peluang baru. Sifat kimia nitrogen pada kondisi atau keadaan normal nitrogen tidak bereaksi dengan udara, air, asam dan basa.

Selasa, 19 Mei 2015

Enzim


Enzim atau biokatalisator adalah katalisator organik yang dihasilkan oleh sel.Enzim sangat penting dalam kehidupan, karena semua reaksi metabolisme dikatalis oleh enzim. Jika tidak ada enzim, atau aktivitas enzim terganggu maka reaksi metabolisme sel akan terhambat hingga pertumbuhan sel juga terganggu.Reaksi-reaksi enzimatik dibutuhkan agar bakteri dapat memperoleh makanan/ nutrient dalam keadaan terlarut yang dapat diserap ke dalam sel, memperoleh energi Kimia yang digunakan untuk biosintesis, perkembangbiakan, pergerakan, dan lain-lain. Pada Enzim amilase dapat memecah ikatan pada amilum hingga terbentuk maltosa.Ada tiga macam enzim amilase, yaitu α amilase, β amilase dan γ amilase. Yang terdapat dalam saliva (ludah) dan pankreas adalah α amilase. Enzim ini memecah ikatan 1-4 yang terdapat dalam amilum dan disebut endo amilase sebab enzim ini bagian dalam atau bagian tengah molekul amilum (Poedjiadi, 2006).

Enzim merupakan biokatalisator yang sangat efektif yang akan meningkatkan kecepatan reaksi kimia spesifik secara nyata, dimana reaksi ini tanpa enzim akan berlangsung lambat. Enzim merupakan senyawa protein yang dapat mengkatalisis seluruh reaksi kimia dalam sistem biologis. Semua enzim murni yang telah diamati sampai saat ini adalah protein. Aktivitas katalitiknya bergantung kepada integritas strukturnya sebagai protein. Enzim dapat mempercepat reaksi biologis, dari reaksi yang sederhana, sampai ke reaksi yang sangat rumit. Enzim bekerja dengan cara menempel pada permukaan molekul zat-zat yang bereaksi sehingga mempercepat proses reaksi. Percepatan reaksi terjadi karena enzim menurunkan energi pengaktifan yang dengan sendirinya akan mempermudah terjadinya reaksi. Enzim mengikat molekul substrat membentuk kompleks enzim substrat yang bersifat sementara dan lalu terurai membentuk enzim bebas dan produknya (Lehninger, 1990).

Unsur Golongan II A



Golongan II A

Logam alkali tanah terdiri dari 6 unsur yang terdapat di golongan IIA. Yang termasuk ke dalam golongan II A yaitu : Berilium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra). Di sebut logam karena memiliki sifat sifat seperti logam. Disebut alkali karena mempunyai sifat alkalin atau basa jika direaksikan dengan air. Dan istilah tanah karena oksidasinya sukar larut dalam air, dan banyak ditemukan dalam bebatuan di kerk bumi. Oleh sebab itu, istilah “alkali tanah” biasa digunakan untuk menggambarkan kelompok unsur golongan II A.


Asal Mula Unsur-unsur Golongan IIA

Adapun sejarah ditemukannya unsur Berilium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra) adalah sebagai ber

1.       Berilium 
Nama berilium itu sendiri berasal dari nama mineralnya, yaitu beril. Pada saat itu, Wohler tidak dapat melelehkan berilium, tetapi ia berhasil menggabungkan bubuk kehitaman itu menjadi kepingan berilium dengan sangat memuaskan.Ditemukan sebagai oksida oleh Vauquelin dalam beryl dan zamrud di tahun 1798. Logam ini diisolasi pada tahun 1828 oleh Wohler dan Bussy (mereka tidak berkolaborasi) dengan reaksi kimia kalium atas berilium klorida. Berilium pernah dinamakan glucinium (dari Yunai glykys, manis), karena rasa manis garamnya. Logam ini berwarna seperti baja, keabu-abuan.  

Teori Orbital Molekul


TEORI ORBITAL MOEKUL



Sifat simetri dan energi relatif orbital atom menentukan bagaimana mereka berinteraksi untuk membentuk orbital molekul. Orbital molekul ini kemudian diisi dengan elektron tersedia sesuai dengan aturan yang sama yang digunakan untuk orbital atom, dan energi total elektron dalam orbital molekul dibandingkan dengan total awal energi elektron dalam orbital atom.
Jika energi total elektron dalam molekul orbital kurang dari dalam orbital atom, molekul stabil dibandingkan dengan atom; jika tidak, molekul tidak stabil dan senyawa tidak terbentuk. Kami akan pertama menggambarkan ikatan (atau kurangnya itu) di sepuluh pertama molekul diatomik homonuclear dan kemudian memperluas pengobatan untuk heteronuklir molekul diatomik dan molekul yang memiliki lebih dari dua atom.
Dalam kasus orbital atom, persamaan Schrodinger dapat ia ditulis untuk elektron dalam molekul. Perkiraan solusi untuk persamaan Schrodinger molekul ini dapat dibangun dari kombinasi linear orbital atom (LCAO), yang jumlah dan   perbedaan fungsi gelombang atom. Untuk molekul diatomik seperti H2. seperti   fungsi gelombang memiliki bentuk
Ψ  = ca Ψa + cb  Î¨b

dimana Ψ adalah fungsi gelombang molekul, Ψa, dan Ψb  adalah fungsi atom gelombang, dan ca, dan cb adalah koefisien disesuaikan. Koefisien bisa sama atau tidak sama, positif atau negatif, tergantung pada orbital individu dan energi mereka. Sebagai jarak antara dua atom menurun, orbital mereka tumpang tindih, probabilitas signifikan Wilh untuk  elektron dari kedua atom di wilayah tumpang tindih. Akibatnya, orbital molekul  bentuk. Elektron dalam ikatan orbital molekul menempati ruang antara inti, dan gaya elektrostatik antara elektron dan dua inti positif terus atom bersama-sama.
Tiga kondisi penting untuk tumpang tindih menyebabkan ikatan : 
a. Simetri orbital harus sedemikian rupa sehingga daerah dengan tanda yang sama tumpang tindih Ψ
b. Energi orbital atom harus sama. Ketika energi berbeda dengan jumlah yang besar, perubahan energi pada pembentukan orbital molekul kecil dan pengurangan net energi elektron terlalu kecil untuk ikatan yang signifikan.
c. Jarak antara atom harus cukup pendek untuk memberikan tumpang tindih baik dari orbital, tapi tidak begitu singkat bahwa pasukan menjijikkan elektron lain atau inti mengganggu. 

Minggu, 17 Mei 2015

UNSUR GOLONGAN VB






UNSUR GOLONGAN VB


Penulis
Nama  :   1. Dhes Retno Putri             (1313023013)
   2. Ekha Oktharia                 (1313023022)
   3. M.Deffri Yunizar              (1313023046)
   4. Niddia Raisa Marta         (1313023058)
   5. Wahyu Arif Furqon          (1313023088)

P.Studi : Pendidikan Kimia
Mata kuliah    : Sejarah Kimia
Doden              :Dra. Ratu Beta, M.Si









Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pedidikan
Bandarlampung
14 Maret 2014 

PENGUJIAN SENYAWA AMINA DAN NITRIL






 PENGUJIAN SENYAWA AMINA DAN NITRIL
(Makalah Kimia organik II)



Penulis:
                        Ekha Oktharia             (1313023022)
P.S                   : Pendidikan Kimia (B)
Mata Kuliah    : Kimia Organik II









 PENDIDIKAN KIMIA
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2014

Hibridisasi


HIBRIDISASI

Kata 'hibridisasi' berarti 'pencampuran' dan bila digunakan dalam konteks orbital atom, ia menjelaskan cara menurunkan  arah orbital dengan leluasa yang dapat digunakan dalam VB teori. Seperti semua teori ikatan, hibridisasi orbital adalah  Model, dan tidak boleh diambil menjadi fenomena nyata. Hybrid orbital dapat dibentuk dengan mencampur karakter orbital atom yang dekat dalam energi. Karakter dari  hibrida orbital tergantung pada orbital atom yang terlibat dan kontribusi persentase mereka. Label yang diberikan kepada hybrid
orbital mencerminkan orbital atom berkontribusi, misalnya sp hibrida memiliki jumlah yang sama dan p karakter orbital.
Hybrid orbital dihasilkan dengan mencampur karakter orbital atom.Alasan untuk menciptakan satu set orbital hibrida adalah untuk menghasilkan skema ikatan nyaman untuk  spesies molekul terterntu. Sebuah poin orbital hibrida individu sepanjang diberikan sumbu internuclear dalam kerangka molekul sedang dipertimbangkan, dan penggunaan satu set orbital hibrida memberikan gambaran ikatan dalam hal penempatan ikatan σ. dalam
bekerja melalui sisa bagian ini, melihat bahwa setiap skema hibridisasi untuk X atom dalam molekul XYn adalah hanya cocok untuk bentuk tertentu, bentuk menjadi didefinisikan dengan jumlah kelompok yang melekat dan setiap pasangan mandiri.
Satu set orbital hibrida memberikan gambaran ikatan untuk
molekul dalam hal penempatan ikatan σ.



Logam Golongan 13






LOGAM GOLONGAN 13
(Makalah Kimia Anorganik II)






Penulis
Nama               : 1. Ekha Oktharia                   (1313023022)
  2. Nurmayanti                       (1313023062)

P.S.                  : Pendidikan Kimia (B)

Mata Kuliah    : Kimia Anorganik II
Dosen              : 1. Dra. Nina Kadaritna, M.Si
  2. M. Mahfudz Fauzi , S.Pd.,M.Sc
                              









Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
Bandarlampung
2015

Sabtu, 16 Mei 2015

Penentuan Kandungan Air Kristal Terusi (CuSO4∙xH2O) dengan Cara Gravimetri


Penentuan Kandungan Air Kristal Terusi (CuSO4∙xH2O) dengan Cara Gravimetri


Tahap pengukuran dalam metode gravimetrik adalah penimbangan. analitnya secara fisik dipisahkan dari semua komponen lain dari sampel itu maupun dari pelarutnya. Gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif suatu zat atau komponen yang telah diketahui dengan cara mengukur berat komponen dalam keadaan murni setelah melalui proses pemisahan.
Disini akan dijelaskan bagaimana penentuan kandungan air kristal terusi (CuSO4∙xH2O) dengan cara gravimetri. Alat yang digunakan adalah kaca arloji berdiameter 5cm, pembakar Bunsen, kaki tiga, kawat kasa, eksikator, dan neraca analitik. Dan bahan yang digunakan adalah Kristal terusi (CuSO4.xH2O).
Langkah pertama yang dilakukan adalah menimbang 0,5 gram kristal terusi dalam kaca arloji dan catat sebagai Wo. Kemudian menimbang gelas kimia kosong yang akan digunakan untuk memanaskan kristal terusi dan catat hasilnya. Lalu memindahkan 0,5 gram kristal terusi kedalam gelas kimia dan kemudian memanaskannya dalam oven 100oC selama 25 menit sampai kristal terlihat putih. Setelah 25 menit, memindahkan kristal terusi ke dalam eksikator selama 15 menit dan setelah dingin ditimbang, lalu catat berat tersebut sebagai W1. Setelah ditimbang, kemudian memanaskan kembali kristal tersebut selama 25 menit dan setelah dipanaskan, dimasukkan kembali ke dalam eksikator selama 15 menit dan setelah dingin ditimbang kembali, lalu dicatat sebagai W2

Standarisasi Larutan Standar Sekunder NaOH



Standarisasi Larutan Standar Sekunder NaOH

Proses penentuan konsentrasi larutan standard disebut “menstandardkan” atau “membakukan”. Larutan standard adalah larutan yang diketahui konsentrasinya, yang akan digunakan pada analisis volumetrik. Ada cara dalam menstandardkan larutan yaitu:
Pembuatan langsung larutan dengan melarutkan suatu zat murni dengan berat tertentu, kemudian diencerkan sampai memperoleh volume tertentu secara tepat. Larutan ini disebut larutan standard primer, sedangkan zat yang digunakan disebut standard primer.
Larutan yang konsentrasinya tidak dapat diketahui dengan cara menimbang zat kemudian melarutkannya untuk memperoleh volume tertentu, tetapi dapat distandardkan dengan larutan standard primer, disebut larutan standard sekunder.

Standarisasi HCl 0,1N dari HCl Pekat



Standarisasi HCl 0,1N dari HCl Pekat

Alat yang dibutuhkan untuk standarisasi adalah labu ukur, buret, statif dan klem, erlenmeyer, gelas beker, pipet tetes , neraca analitik, kaca arloji, batang pengaduk. Dan bahan yang digunakan adalah natrium tetrabonat murni, HCl pekat, akuades, indicator metil merah.
Pertama yang dilakukan adalah membuat larutan HCl 0,1N, yaitu dengan cara mengambil x ml HCl kemudiaan  memasukkannya ke dalam labu ukur 100 ml. Lalu ditambahkan dengan akuades sampai tanda batas dan mengocoknya hingga homogen. Dan setelah homogen, memindahkan larutan HCl tersebut ke dalam buret yang telah bersih.

TATA NAMA ALKANA

TATA NAMA ALKANA

  • Senyawa-senyawa alkana diberi nama berakhiran –ana. Anda dapat menghapalkan nama-nama senyawa alkana di tabel yang telah diberikan pada materi Rumus Umum Alkana. Misalnya, jika atom C-nya ada lima atau C5, namanya pentana; jika C6, namanya heksana; dst.
  • Senyawa alkana yang mempunyai rantai karbon lurus namanya diberi awalan normal dan disingkat dengan n.

CH3 – CH2 – CH2 – CH3
n-butana
CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3
n-pentana
CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3
n-heksana

  • Senyawa alkana yang mempunyai rantai karbon bercabang terdiri dari rantai utama dan rantai cabang. Rantai utama adalah rantai hidrokarbon yang terpanjang diberi nomor secara berurutan dimulai dari ujung yang terdekat dengan cabang.



  • Jika terdapat beberapa pilihan rantai utama maka pilihlah rantai utama yang paling banyak cabangnya.


  • Jika ada dua cabang yang berbeda terikat pada atom C dengan jarak yang sama dari ujung maka penomoran dimulai dari atom C yang lebih dekat ke cabang yang lebih panjang.


  • Sebagai cabang adalah gugus alkil (alkana yang kehilangan satu atom hidrogennya). Beberapa gugus alkil dan namanya dapat dilihat pada tabel berikut


  • Penulisan nama untuk senyawa alkana bercabang dimulai dengan penulisan nomor cabang diikuti tanda (–). Lalu nama cabang berikut nama rantai utamanya.

Rantai induk
Gugus alkil (cabang)
Nomor cabang
Namanya
:
:
:
:
butana
metil
2
2-metilbutana

Rantai induk
Gugus alkil (cabang)
Nomor cabang
Namanya
:
:
:
:
heksana
isopropil
3
3-isopropilheksana

  • Bila cabangnya terdiri atas lebih dari satu gugus alkil yang sama maka cara penulisan namanya yaitu tuliskan nomor-nomor cabang alkil, tiap nomor dipisahkan dengan tanda (,). Lalu diikuti nama alkil dengan diberi awalan Yunani sesuai jumlah gugus alkilnya (dua = di, tiga = tri, empat = tetra, dan seterusnya), kemudian nama rantai utamanya.

Rantai induk
Gugus alkil (cabang)
Nomor cabang
Namanya
:
:
:
:
pentana
metil dan metil
2 dan 3
2,3-dimetilpentana

  • Bila cabangnya terdiri atas gugus alkil yang berbeda, maka penulisan nama cabang diurutkan berdasarkan abjad.

Rantai induk
Gugus alkil (cabang)
Nomor cabang
Namanya
:
:
:
:
heptana
metil, etil, dan metil
2, 4, dan 5
4-etil-2,5-dimetilheptana


Berikut ini adalah struktur alkana menggunakan aplikasi java script, dimana aplikasi ini hanya dapat diaplikasikan pada mozilla firefox dan blog dengan domain blogspot.com:


1. Metana


2. Etana

 

Headline News

« »
« »
« »
Get this widget